Jumat, 06 Januari 2023

Sang Perindu Sholawat Tarhim

1997- Terlahir seorang anak yang bahkan ia tidak tahu apa yang terjadi dalam hidupnya, 9 bulan setelah kelahirannya ada kejadian besar yang bahkan ia sendiri tidak akan pernah tahu dan ingat bahkan kejadian itu akan menjadi takdir jalan hidupnya kedepan. Bayi mungil yang terus menangis seolah mengerti tapi sungguh ia hanya mengerti perasaannya saja tanpa mengerti apa yang sedang terjadi . Lambat laun ternyata ia paham mengapa berbeda dengan teman seusia dan sebayanya. Semakin besar dan dewasa ada perasaan yang berbeda dalam dirinya ketika mendengarkan salah satu sholawat, Sholawat Tarhim. Entah perasaan apa itu. 

Candu sholawat tarhim dan ternyata setelah 25 tahun hidup ada cerita dari sang ibunda bahwa pada saat usia 9 bulan waktu itu, didekaplah bayi itu dalam pelukannya bersamaan dengan Bapak yang disayangi dan dicintainya sampai di Banyuwangi dan siap dimakamkan saat sholawat tarhim dikumandangkan tepat saat sebelum shubuh. Dalam hati (oh ini), rasa mengalahkan memori dan kehadiran fisik. Saat lantunan sholawat dikumandangkan dimanapun dan kapanpun , rasanya akan tetap sama. Rasa kerinduan yang tiba-tiba seolah mengingatkan peristiwa yang padahal diri ini saja tidak ingat bahkan tahu rupanya saja tidak.

-Nala, Sang Perindu Sholawat Tarhim-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar